This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 08 Desember 2015

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA MELAYU



STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN
DESA MELAYU TAHUN 2015 – 2020

No
Issu Strategis
Strategi
Arah Kebijakan
Kebijakan Umum
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1




Kurangnya kesadaran masyarakat memanfaatkan/memelihara prasarana kesehatan lingkungan
Terwujudnya prilaku Hidup Bersih dan Sehat.

-       Membentuk Kader Kesling
-       meningkatkan peran serta Toga,Tomas dan lembaga yang ada
-       Pemetaan dan menginventarisir  sasaran pembinaan Kesling
Berkoordinasi dengan Dikes (Pemda)
3
Kurangnya sarana dan prasarana pendukung bagi pelayanan ibu melahirkan,balita,posyandu dan meningkatnya balita BGM / Gizi Buruk serta rendanya kwalitas derajat kesehatan masyarakat
-     Tersedianya prasarana kesehatan (Posyandu).
-     Teratasinya balita BGM dan Gizi Buruk
-     Optimalisasi peran serta lembaga PKK
-     Optimalisasi anggaran dibidang Kesehatan melalui APBDes,APBD I,II dan APBN

Koordinasi dengan Dikes,BPMPD,BKKBN,TP,PKK Kabupate dan Propinsi
4



Minimnya tunjangan kesejahteraan bagi kader Posyandu dan Dukun beranak
-                Meningkatnya kesejahteraan Kader Posyandu dan Dukun Beran
-    Optimalisasi anggaran PKK melalui ADD dan mendorong peran aktif lembaga PKK

Koordinasi dengan TP.PKK & BKKBN Kabupaten dan Propinsi,

5
Kurang layaknya sarana dan prasarana TK (TK. Nurul Iman & TK. Rumpun Sejati) serta  Minimnya honor bagi guru TK
-   Sarana dan prasana TK lebih berkwalitas
-              Meningkatnya kesejahteraan guru TK

-    Rehab/pembangunan gedung dan penambahan sarana dan fasilitas bermain

Koordinasi dengan PNPM,Dikpora atau lembaga terkait.
6
Tingginya angka buta huruf dan drop out
Terlaksananya program Keaksaraan fungsional
-    Membentuk lembaga PKBM
-     Pembinaan tutor KF
-    Melaksanakan program KF
Koordinasi dengan Dikpora
7
Kurangnya akses modal usaha bagi masyarakat dan kelompok usaha
Tersedianya modal usaha yang dapat diakses oleh setiap anggota kelompok dan masyarakat.
-    Mendorong percepatan bantuan modal dari PNPM dan program ekonomi lainnya

-   Membangun  hubungan dengan pihak-2 yang menjadi leading sector

8
Pelatihan yang pernah dilakukan belum mengakomodir semua kelompok tani maupun kelompok usaha yang ada
Meningkatnya kwalitas dan kapasitas kelompok usaha
-   Menyediakan peralatan sarana prasarana produksi bagi kelompok usaha yang pernah dilatih
-   Mendata dan mengaktifkan kembali kelompok-2 yang ada
-   Memperkuat kapasitas pengurus kelompok
-  Mengembangkan jaringan pemasaran

9
Tingginya angka pengangguran dan banyaknya masyarakat penyadang masalah kesejahteraan
Terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat
-    Melakukan pelatihan keterampilan disesuaikan dengan kebutuhan
-    Mengembangkan usaha pupuk organilk

-     Koordinasi dengan BLK,Depnaker, Dinsos dan Dispertanak
-     Workshop

10
Buruknya  prasana transportasi dan fasilitas pelayanan public kurang memadai
Tertatanya jalan kabupaten,jalan lingkungan dan fasilitas pelayanan public yang memadai, bersih dan sehat
-     Pengaspalan dan perkerasan jalan kabupaten dan jalan desa
-     Pembangunan  drainase jalan
-     Paving blok(rabat) gang dusun, halaman,trali,gorden,dapur.musholla,garasi ,listrik,PDAM dan keramik lantai kantor desa





11
Kurang layaknya infrastruktur pertanian dan sering terjadinya konflik antar petani maupun subak serta tingginya biaya produksi pertanian
-     Terjaminnya supply air bagi masing-masing subak.
-     Restrukturisasi lahan yang tidak  produktif
-     Pemanfatan limbah dan kotoran ternak sebagai pupuk organic yang bernilai ekonomi
-      Perbaikan saluran irigasi dan pembuatan pintu pembagi air
-      Penjadwalan supply air pada masing-2 subak
-      Koordinasi antar desa
-      Menimngkatkan peran pengurusa P3A
-      Mengerahkan masy. Petni untuk membersihkan Saluran irigasi yang tersumbat / rusak
-      Mengadakan jaringan perpipaan irigasi subak triding
-      berkoordinasi dengan mengajukan dukungan dengan pihak Pemda (PU,P3A,Pekasih, Dinas Pertanian)

12
Rendahnya minat masyarakat untuk mempelajari Al-Qur’an dan ilmu agama lainnya serta kurang berperannya majlis taklim  dalam sosialisasi kegitan pembangunan didesa
-       Terbentuknya LPTQ ditingkat desa
-      Meningkatnya peran serta toga dan tomas dalam perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan
-     Melakukan pendataan kader-kader yang telah menguasi ilmu Al-Qur’an
-     Mengadakan pembinaan bagi masy. Khususnya tentang Al-Qur’an
-     Membentuk LPTQditingkat desa
-     Meningkatkan keterlibatan Toga,Tomas dalam kegiatan sosialisasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

13










Kurangnya peran remaja masjid dan belum terbentuknya Karang Taruna





-       Optimalisasi peranRemaja Masjid dan Terbentuknya lembaga Karang Taruna dan tersedianya fasilitas olah raga didesa
-   Mengupayakan tersedianya fasilitas olah raga
-   Membentuk kepengurusan Lembaga Karang Taruna




-    melakukan koordinasi dengan Dikpora,Bupati, DPRD II dan Dinsos


14
Kurang maksimalnya peran serta lembaga yang ada dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
Terjalinnya sinergi antar lembaga  desa
-    Penguatan kapasitas dan pemberdayaan lembaga yang ada.
-    Revitalisasi lembaga yang ada
-    Meningkatkan kwalitas pelayanan publik
-     berkoordinasi dengan PMD (BPMPD)
-     bekerjasama dengan pihak lain


15
Sering terjadinya konflik antar keluarga
Menciptakan masyarakat yang sadar hukum
-     Membentuk Lembaga Pertimbangan Hukum Desa (LPHD)
-     Melakukan mediasi secara maksimal bila terjadi konflik
-     Penyuluhan / sosialisasi hukum
-     Menfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan legalitas kepemilikan lahan
-    berkoordinasi dengan (Camat,Kepolisian,Depag,BPN) dan pihak yang terkait

16
Belum terbinanya grup kesenian dan kelembagaan adat
Terbentuknya kelembagaan adat yang dapat melakukan mediasi,fasilitasi dan advokasi keberlangsungan pengembangan seni dan budaya
-     Membentuk Lembaga adat desa
-     Melakukan pembinaan grup kesenian
-     Stimulanisasi grup kesenian
-     Melakukan koordinasi dengan tokoh2 adat yang ada
-                 berkoordinasi dengan Lembaga PEMBASAK
-                 Berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata

4.3.2. . STRATEGIS PENCAPAIAN

Bersumber dari hasil penjajakan kebutuhan dan ldentiifikasi masalah dan pembahasan masalah dapat dikelompokkan menjadi : bidang kesehatan, pendidikan, keamanan, dan ekonomi (pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan Usaha Kecil Menengah).
.
1. Bidang Kesehatan
a. 1su Strategis:
1. Tersedianya lanah disetiap dusun untuk pembuatan Darainase.
2 .Tersediainya bahan baku lokal untuk pembuatan MCK seperti batu bata.
3. Tersedianya dukun beranak.

2. Tujuan Strategis
1.   Terpenuhinya kebutuhan sarana Pembuangan air  Kotor setiap KK.
2.   Terpenuhinya MCK untuk setiap KK.
3.   Peningkatan pelayanan untuk ibu hamil dan melahirkan dengan pemberdayaan dukun beranak.


 
3.  Indikator Keberhasilan
1.           Jumlah KK yang Membuang air Kotor (Limbah Rumah Tangga) Meningkat 27 KK setiap tahunnya.
2.           Jumlah KK yang menggunakan JAGA naik 25 KK setiap tahunnya.
3.           Pelayanan kesehatan masyarakat naik sebesar 10% setiap tahunnya.
4.           Peningkatan sebesar 5 % setiap tahunnya kunjungan Ibu hamil dan melahirkan ke Polindes
5.           Penataan lingkungan meningkat 2,5 % setiap tahunnya
6.           Meningkatnya pola hidup sehat bagi KK miskin sejumlah 22 KK setiap tahunnya.

4.  Kegiatan Utama:
1.        Memfasilftasi masyarakat dalam pembuatan Jamban Keluarga (MCK).
2.        Pengoptimalan Sumber mata air untuk pembuatan Perpipaan dan atau sumur bor.
3.           Membangun kerjasama yang baik dengan pihak dinas terkait (dinas Kesehatan) dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat yang meliputi :
a.  Pemberdayaan dukun beranak
b.  Pelayanan posyandu. pustu/ polindes.
c.  Penyuluhan kesehatan bagi masyarakat khususnya ibu hami dan melahirkan.
d.  Peningkatan gizi anak/ makanan dampingan selain ASI
e.  Pola hidup sehat.
4.  Meningkatkan status pustu menjadi puskesmas.
5.  Membangun bak sampah/ pengadaan container.
6.  Pembuatan Drainase limbah keluarga.

2.  Bidang Pendidikan:

2.a Isu Strategis:

Kebutuhan masyarakat untuk peningkatan Sumber Daya Manusia baik secara akademik, maupun life skill.

2.b Tujuan Strategis:

Mewujudkan masyarakat agar dapat menikmati pendidikan, baik melalui lembaga formal maupun non formal,

2.c Indikator Keberhasilan:

1.           Jumlah angka DO menurun 1,5% setiap tahunnya
2.           Jumlah masyarakat yang bisa baca tulis meningkat 3% setiap tahunnya dari jumlah yang ada.
3.           Jumlah anak yang melanjutkan pendidikan meningkat rata-rata 10% pertahunnya.
4.           Jumlah masyarakat yang memiliki keterampilan meningkat sejumlah 20 orang pertahunnya.
5.           Jumlah penyandang cacat yang terampil meningkat sebesar 2%.
6.           Jumlah lembaga-lembaga pendidikan nonformal meningkat 2 unit setiap tahunnya.
7.           Fasilitas dan sarana pendidikan meningkat 20% setiap tahun pada setiap jenjang.
8.           Pelayanan pendidikan naik sebesar 2,5% setiap tahunnya.

2.d  Kegiatan Utama:
1.           Rehab sekolah pada setiap jenjangnya.
2.           Peningkatan mutu siswa.
3.           Peningkatan kapasitas tenaga pengajar dengan pelatihan-pelatihan kompetensi.
4.           Meningkatkan kerjasama dengan dinas Pendidikan, pihak sekolah, komite dan semua masyarakat desa dalam:
a.      Kunjungan dan konsultasi kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak.
b.      Pengusulan dana BKM bagi siswa jenjang MA / SLTA bagi keluarga miskin.
c.       Dana dampingan selain dari pemerintah bagi masyarakat miskin.
d.      Penambahan TKB untuk SMP terbuka.
5.         Pemberantasan buta aksara.
6.         Kejar Paket C.
7.         TK bagi anak yang tidak mampu.
8.         Pembelajaran dan keterampilan bagi penyandang cacat.
9.         Adanya Perguruan tinggi.
10.       Pembentukan lembaga-lembaga pendidikan nonformal.
11.       Honorarium bagi tenaga sukarelawaan pada lembaga-lembaga nonfonnal.
12.       Pelatihan keterampilan bagi pemuda-pemudi.
13.       Tersedianya akses informasi pendidikan.